SPG? Tentunya kita sering mendengar tentang pekerjaan
tersebut, entah spg itu identik dengan wanita-wanita cantik dan tinggi, heels,
baju sexy, bertata rias penuh, gaji tinggi, ataupun tentang cara bagaimana spg
tersebut menjual dengan cara yang berbeda-beda dari setiap orangnya.
Dulu saya beranggapan bahwa spg itu ditugaskan untuk
berjualan atas brand-brand yang sedang membutuhkan karyawan untuk
memperkerjakannya, apalagi untuk brand-brand baru yang tengah bermunculan. Yang
saya kira, spg diciptakan hanya untuk berjualan dan meningkatkan profit atau
keuntungan bagi perusahaan tersebut. Dan pasti semua orang awam juga berpikiran
seperti saya. Tapi tu pendapat saya dulu, sebelum saya mendengarkan pemikiran
seseorang yang saya pikir tidak terlalu pintar namun akal dan pikirannya bisa
dicerna oleh logika saya karna memang
benar-benar logis.
Seseorang itu bicara
kepada saya tentang pemikirannya.
“ lo orang ekonomi
kan? pasti tau berapa harga untuk mengiklankan suatu produk entah itu di media
elektronik ataupun di media cetak?
pastinya sangat-sangat tinggi untuk menaruh iklan produk di media massa. Dan lo
juga tau kan berapa pelanghasilan seorang spg misalnya spg rokok dalam
seharinya? Rp 150.000,- sampai dengan Rp
500.000,- bahkan ada yang hampir jutaan
untuk spg mobil. Mungkin yang lo kira spg itu hanya untuk menjual. Tapi coba lo
pikir-pikir bagaimana bisa gaji spg lebih besar dari hasil penjualan spg
tersebut? Misalnya spg hanya menjual 15bungkus = Rp 150.000, tetapi gaji spg
tersebut bisa mencapai Rp 250.000 dalam sehari.”
Aneh memang kalau
dipikir-pikir ko bisa gaji spg lebih besar dari penghasilan penjualannya
tersebut. Darimana perusahaan mendapat untung kalau produk terjual sedikit,
tetapi harus bayar karyawannya lebih besar dari pendapatan.
Seseorang itu bicara
lagi kepada saya.
“Sebenarnya seorang
spg rokok tersebut itu pada dasarnya untuk jadi iklan atau mengenalkan produk ,
apalagi kalau pagi sampai siang iklan rokok di televisi tidak boleh di
tayangkan karena sudah ada peraturan periklanan bagi iklan rokok bahwa
penayangan iklan rokok hanya boleh jam malam atau jamnya orang-orang dewasa
khususnya bagi kaum laki-laki. Disinilah peran spg dari pagi sampai sore
disebar menuju tempat-tempat ramai para konsumen-konsumen secara face to face.
Apalagi spg diberikan bekal tentang kelebihan dan kekurangan produk tersebut,
nah disitulah komunikasi-komunikasi antara spg dengan konsumen berlangsung,
jadi para konsumen minat untuk membeli produk yang spg jual. Spg itu iklan
berjalan yang sangat menjanjikan, dia bisa menjadi iklan sekaligus menjualkan
produknya. Tapi kalau bicara soal biaya iklan yang mahal di media massa, kenapa
iklan yang di lakukan oleh spg hanya dibayar kecil padahal iklan di televisi
sekali tayang berjuta-jutaan rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan? Sebanding
kah gaji spg dengan kinerjanya yang sangat-sangat membantu perusahaan? Apa
pernah berpikir kalau spg hanya mendapatkan 1-3% nya saja dari keuntungan
perusahaan yang bisa mencapai 100% bahkan bisa lebih dari itu.
“Orang-orang di Indonesia seharusnya bisa berpikir maju, diusahakan bisa menjadi seorang wirausaha dan menciptakan lapangan kerja
sendiri, daripada hanya menjadi karyawannya saja. Bisa dimulai dari usaha-usaha
kecil. Yang penting ada niat, usaha, dan doa.”
Sekian dari tulisan
ini, semoga bermanfaat. Saya bukan berarti semua itu saya.
Terima Kasih J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar