Sabtu, 12 Oktober 2013

Pemikiran yang Terkadang Tidak Terfikirkan

SPG? Tentunya kita sering mendengar tentang pekerjaan tersebut, entah spg itu identik dengan wanita-wanita cantik dan tinggi, heels, baju sexy, bertata rias penuh, gaji tinggi, ataupun tentang cara bagaimana spg tersebut menjual dengan cara yang berbeda-beda dari setiap orangnya.

Dulu saya beranggapan bahwa spg itu ditugaskan untuk berjualan atas brand-brand yang sedang membutuhkan karyawan untuk memperkerjakannya, apalagi untuk brand-brand baru yang tengah bermunculan. Yang saya kira, spg diciptakan hanya untuk berjualan dan meningkatkan profit atau keuntungan bagi perusahaan tersebut. Dan pasti semua orang awam juga berpikiran seperti saya. Tapi tu pendapat saya dulu, sebelum saya mendengarkan pemikiran seseorang yang saya pikir tidak terlalu pintar namun akal dan pikirannya bisa dicerna oleh logika saya karna memang  benar-benar logis.

Seseorang itu bicara kepada saya tentang pemikirannya.
“ lo orang ekonomi kan? pasti tau berapa harga untuk mengiklankan suatu produk entah itu di media elektronik ataupun  di media cetak? pastinya sangat-sangat tinggi untuk menaruh iklan produk di media massa. Dan lo juga tau kan berapa pelanghasilan seorang spg misalnya spg rokok dalam seharinya?  Rp 150.000,- sampai dengan Rp 500.000,- bahkan ada yang hampir  jutaan untuk spg mobil. Mungkin yang lo kira spg itu hanya untuk menjual. Tapi coba lo pikir-pikir bagaimana bisa gaji spg lebih besar dari hasil penjualan spg tersebut? Misalnya spg hanya menjual 15bungkus = Rp 150.000, tetapi gaji spg tersebut bisa mencapai Rp 250.000 dalam sehari.”

Aneh memang kalau dipikir-pikir ko bisa gaji spg lebih besar dari penghasilan penjualannya tersebut. Darimana perusahaan mendapat untung kalau produk terjual sedikit, tetapi harus bayar karyawannya lebih besar dari pendapatan.

Seseorang itu bicara lagi kepada saya.
“Sebenarnya seorang spg rokok tersebut itu pada dasarnya untuk jadi iklan atau mengenalkan produk , apalagi kalau pagi sampai siang iklan rokok di televisi tidak boleh di tayangkan karena sudah ada peraturan periklanan bagi iklan rokok bahwa penayangan iklan rokok hanya boleh jam malam atau jamnya orang-orang dewasa khususnya bagi kaum laki-laki. Disinilah peran spg dari pagi sampai sore disebar menuju tempat-tempat ramai para konsumen-konsumen secara face to face. Apalagi spg diberikan bekal tentang kelebihan dan kekurangan produk tersebut, nah disitulah komunikasi-komunikasi antara spg dengan konsumen berlangsung, jadi para konsumen minat untuk membeli produk yang spg jual. Spg itu iklan berjalan yang sangat menjanjikan, dia bisa menjadi iklan sekaligus menjualkan produknya. Tapi kalau bicara soal biaya iklan yang mahal di media massa, kenapa iklan yang di lakukan oleh spg hanya dibayar kecil padahal iklan di televisi sekali tayang berjuta-jutaan rupiah yang dikeluarkan oleh perusahaan? Sebanding kah gaji spg dengan kinerjanya yang sangat-sangat membantu perusahaan? Apa pernah berpikir kalau spg hanya mendapatkan 1-3% nya saja dari keuntungan perusahaan yang bisa mencapai 100% bahkan bisa lebih dari itu.
“Orang-orang di Indonesia seharusnya bisa berpikir maju, diusahakan bisa menjadi seorang wirausaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri, daripada hanya menjadi karyawannya saja. Bisa dimulai dari usaha-usaha kecil. Yang penting ada niat, usaha, dan doa.”

Sekian dari tulisan ini, semoga bermanfaat. Saya bukan berarti semua itu saya.

Terima Kasih J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar