Kamis, 11 April 2013

Masalah ekonomi indonesia




I.                 PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya. Namun harus diakui bahwa masih banyak sumber daya milik Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal atau bahkan malah justru pihak asing yang berhasil mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia.

II.            ISI
Seperti halnya masalah yang ada di papua mengenai tambang emas. Masyarakat Indonesia di sekitar pertambangan bekerja, tetapi hanya sedikit mendapat upahnya karena sektor asing lah yang menguasai sumber daya alam di Indonesia itu. Hal tersebut merupakan salah satu masalah ekonomi Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah ekonomi Indonesia yang lain:

1. PENGANGGURAN
Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran di Indoensia semakin bertambah. Upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja belum bisa menyelesaikan masalah ini.

2. EKONOMI BIAYA TINGGI
Ini juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar / pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang dilakukan secara terbuka

3. REGULASI EKONOMI
Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang dianggap tidak tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia. Contohnya adalah keputusan pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini mengakibatkan membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk lokal kepayahan di pasar sendiri

4. KELANGKAAN BAHAN POKOK
Operasi pasar yang sering dilakukan pemerintah disaat harga bahan pokok mulai beranjak naik bisa dipastikan tidak membantu menyelesaikan masalah ini. Kelangkaan bahan pokok memang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di wilayah luar jawa karena alasan teknis seperti transportasi. Namun menjelang puasa, lebaran, dan natal bisa dipastikan wilayah jawa juga mengalami masalah yang sama

5. TINGGINYA SUKU BUNGA PERBANKAN
Suku bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan sangat mempengaruhi perekonomian.

6. TINGGINYA NILAI INFLASI
Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya  walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa waktu yang lalu.


III.        PENUTUP
Dengan demikian Indonesia sekarang harus bersikap tegas terhadap masalah-masalah ekonomi di Indonesia, karena kalau tidak di tangani dengan baik Negara Indonesia akan ketinggalan jauh dari Negara-negara lain. Sebagai tindakan awal sebaiknya pemerintah mengontrol dan melihat kendala-kendala apa saja yang dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

IV.         DAFTAR PUSTAKA



Rabu, 10 April 2013

tugas 2 perekonomian indonesia

Tugas kedua perekonomian Indonesia.

Dinda Tamara Putri (22212189)
Indina Tarziah (23212683)
Maytias Tri Pratiwi (24212505)
Siti Rokayah (27212086)

Kelas 1EB18

1. Jelaskan berbagai hambatan yang dihadapi oleh Indonesia dalam melaksanakan perdagangan antar mancanegara !

Jawaban :
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan Indonesia dalam perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang dialami Indonesia dalam perdagangan internasional.

1. Perbedaan Mata Uang Antar Negara Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

2 . Kualitas Sumber Daya yang Rendah Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

3 . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai
risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

4 . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

5 . Terjadinya Perang Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

6 . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan


2. Bagaimana perkembangan neraca pembayaran Negara Indonesia untuk 5 tahun terakhir dan berikan ilustrasinya dalam bentuk table selama 5 tahun tersebut ?

Jawaban :
Kinerja perdagangan luar negeri Indonesia dapat diamati dalam neraca pembayaran (balance of payment, BOP).  Menunjukkan bahwa perkembangan ekspor dan impor senantiasa menunjukkan surplus.  Pada tahun 2009 data neraca transaksi berjalan (current account) menghasilkan surplus 10.7 miliar dolar. Kondisi optimis tersebut juga terlihat dari neraca modal (capital account), dimana sudah recovery sesudah mengalami krisis pada tahun 2008, ditunjukkan dengan angka tahun setelah krisis tersebut. Meskipun demikian, fenomena krisis tersebut masih mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif, sementara negara-negara lain menunjukkan pertumbuhan negative.
Selama ini banyak kritikan ditujukan kepada kinerja ekonomi nasional.  Hal ini disebabkan kinerja positif ekonomi makro tidak sejalan dengan kinerja mikro.  Bahkan kinerja mikro telah menunjukkan tanda-tanda deindustrialisasi.  Para pakar mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional lebih banyak diakibatkan oleh faktor konsumsi rumah tangga dan pemerintah.
Deindustrialisasi ditunjukkan dengan menurunnya pertumbuhan industri pengolahan yang jauh di bawah rata-rata nasional.  Adapun peningkatan konsumsi rumah tangga dan pemerintah secara tidak langsung ditunjukkan dengan pertumbuhan jasa-jasa, keuangan, persewaan, dan jasa; bangunan, transportasi, listrik, gas dan air minum.  Tentu saja hal ini memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi yang tidak sustainable, karena pertumbuhan industri pengolahan merupakan faktor penting bagi pemecahan masalah transformasi struktur ekonomi dan tenaga kerja; selain faktor transfer teknologi dan pengembangan usaha kecil dan menengah.
Neraca Pembayaran Indonesia ini berisi penjelasan tentang kerangka konseptual statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) serta sumber data dan metode yang digunakan dalam penyusunannya.


TOTAL
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (BALANCE OF PAYMENT)
Juta USD (millions of USD)
URAIAN
2008
2009
2010
2011
2012
TRANSAKSI BERJALAN
126
10.628
5.144
1.685
-24.183
BARANG
22.916
30.932
30.627
34.783
8.417
ekspor
139.606
119.646
158.074
200.788
188.146
impor
-116.690
-88.714
-127.447
-166.005
-179.729
JASA-JASA
-12.998
-9.741
-9.324
-10.632
-10.770
PENDAPATAN
-15.115
-15.140
-20.790
-26.676
-25.839
TRANSFER BERJALAN
5.364
4.578
4.630
4.211
4.009
TRANSAKSI MODAL & FINANSIAL
-1.822
4.852
26.620
13.567
24.911
TRANSAKSI MODAL
294
96
50
33
37
TRANSAKSI FINANSIAL
-2.126
4.756
26.571
13.534
24.873
TOTAL (I + II)
-1.707
15.481
31.765
15.252
728
SELISIH PERHITUNGAN BERSIH
-238
-2.975
-1410
-3.395
-563
NERACA KESELURUHAN (III  + IV)
1.945
12.506
30.285
11.857
165
CADANGAN DEVISA DAN YANG TERKAIT
-1.945
-12.506
-30.285
-11.857
-165

REFERENSI:

tugas 1 perekonomian indonesia


Tugas pertama perekonomian Indonesia.

Dinda Tamara Putri (22212189)
Indina Tarziah (23212683)
Maytias Tri Pratiwi (24212505)
Siti Rokayah (27212086)

Kelas 1EB18

1. Jelaskan peranan perdagangan luar negeri bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan berikan ilustrasinya dalam suatu gambar.

Jawaban :
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasiglobalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Perdagangan luar negeri merupakan salah satu dari dua kekuatan ekonomi yang melatar belakangi perekonomian Indonesia saat ini. Sekarang ini perdagangan luar negeri Indonesia masih dikuasai oleh ekspor dari sektor pertanian dan perkebunan. Walaupun pernah mengalami kemunduran, tetapi perdagangan luar negeri masih bisa menciptakan surplus perdagangan luar negeri dua setengah kali lebih besar dari tahun 2008.
Perdagangan luar negeri juga dapat lebih cepat bangkit dari krisis ekonomi global dibandingkan dengan pemulihan sektor industri yang ada di Indonesia. Perdagangan luar negeri sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Dan jika diperhatikan dan diurus dengan sebaik mungkin, perdagangan luar negeri bisa menjadi tulang punggung bahkan menjadi unggulan perekonomian Indonesia. Dan menurut saya, selagi perdagangan luar negeri masih sangat menguntungkan perekonomian Indonesia dan memperkuat cadangan devisa negara seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Pemerintah sebaiknya bisa mengurus dan memperbaiki lagi system atau kinerja perdagangan luar negeri yang masih perlu diperbaiki. Serta mempertahankan apa yang telah dihasilkan dari kinerja perdagangan luar negeri, agar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia dapat lebih besar lagi.

Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
  • Menjalin Persahabatan Antar Negara
  • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografiiklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
  • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
  • Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnyaharga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
  • Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
            Setiap Negara wajib menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya. Namun dalam menyediakan semua sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya Negara tidak mungkin mampu. Kondisi geografis yang menyangkut keadaan iklim dan kesuburan tanah, keahlian penduduk serta kemajuan teknologi yang berbeda pada masing-masing Negara menyebabkan perbedaan kemampuan Negara yang satu dengan Negara lainnya dalam menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan rakyatnya.
Perbedaan ini menimbulkan pertukaran barang/jasa antara satu Negara dengan Negara lainnya dalam bentuk kegiatan ekonomi antarnegara yang disebut dengan perdagangan antarnegara.
Dibukanya suatu perekonomian terhadap hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi yang luas terhadap perekonomian dalam negeri. Konsekuensi ini mencakup aspek ekonomis maupun non-ekonomis dan bisa bersifat positif maupun negative bagi Negara yang bersangkutan.
Dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia
sebagai berikut :
·    Kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri menjadi terpenuhi.
·      Perdagangan internasional mendorong setiap Negara ke arah spesialisasi dalam memproduksi barang berdasarkan keunggulan kompartif yang dimilikinya.
·         Mendorong keinginan untuk meningkatkan produksi.
·  Perdagangan internasional bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Perdagangan internasional akan meningkatkan pendapatan rill yang lebih tinggi berarti Negara dapat menyisihkan dana yang lebih besar untuk investasi. Investasi yang lebih tinggi mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
·        Dengan makin luasnya pasar, produksi bisa diperbesar dan dilakukan dengan cara yang lebih murah dan efisien.
·        Perdagangan internasional dan hubungan luar negeri pada umumnya dikatakan sebagai media yang penting bagi penyebaran teknologi dari negara-negara maju ke Negara-negara belum maju. Bentuk yang langsung dari penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan dibukanya hubungan dengan luar negeri, suatu Negara bisa mengimpor barang (misalnya, mesin) yang bisa meningkatkan produktivitas di dalam negeri.
·         Pendapatan atau devisa Negara meningkat.
·         Terbukanya kesempatan kerja.
·         Dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah akibat adanya efesiensi dan spesialisasi dalam proses produksi.

Dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia
sebagai berikut :
·   Terjadi perubahan pola dan kebisaan konsumsi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi akibat dibukanya hubungan luar negeri. Misalnya, masyarakat cenderung meniru gaya dan kebiasaan hidup serta konsumi masyarakat Negara-negara maju.
· Ada kecenderungan bagi masyarakat untuk melakukan tindakan konsumsi secara “berelebihan”. Hal ini mengakibatkan sumber ekonomi yang tersedia untuk investasi menjadi rendah. Akibatnya pertumbuhan ekonomi juga rendah.
·  Mundurnya industri dan produksi dalam negari kalau masyarakat lebih menyukai produk-produk luar negeri.
·    Munculnya ketergantugan kepala Negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Akibatnya Negara-negara maju dapat menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan ngara yang belum maju.

Karena kebutuhan dan ketersediaan barang dan jasa yang berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya, maka perdagangan luar negeri menjadi salah satu cara memnuhi kebutuhan yang beraneka ragam tersebut. Faktor yang mendorong sebuah Negara mengadakan kegiatan ekonomi dengan Negara lain adalah:
·         Perbedaan letak geografis, keadaan geologis, topografis, dan iklim pada Negara di dunia.
·         Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki.
·         Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
·         Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi.
Hubungan ekonomi Negara Indonesia dengan Negara lain di dunia meliputi 5 kegiatan diantaranya: sektor perdagangan, sektor penyelengaraan jasa-jasa, sektor penanaman modal, sektor bantuan kredit (pinjaman) luar negeri, dan sektor alat-alat pembayaran luar negeri/lalu lintas devisa.

REFERENSI :
Sukmayani, Ratna, Ilmu pengetahuan sosial 3, Jakarta : Pusat Perbukan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

2. Sebutkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri di era reformasi dan berikan ilustrasinya dengan satuan gambar!

Jawaban :
Kebijakan perdagangan luar negeri di era reformasi terdapat pada Keppres No.96 tahun 1998, yaitu tentang “Daftar Bidang Usaha yang Tertutup bagi Penanam Modal”.
Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter  yang berlanjut menjadi krisis ekonomi. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah diperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan negatif.
Dengan merujuk pada batasan tingkat keberasilan ekonomi suatu bangsa yang dikeluarkan oleh bank dunia, maka dapat disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia tahun 1997/1998 telah mengalami kehancuran. Dalam hal investasi dan peningkatan modal, Indonesia mengalami kemunduran yang tajam. Pada investor luar negri beramai-ramai memindahkan modalnya kenegara lain karena tidak adanya stabilitas dan kredibilitas politik dalam negri. Angka ekspor-impor Indonesia menurun drastis karena sektor usaha tidak dipercaya oleh perbankan Indonesia. Tingginya tingkat korupsi ditataran sektor ekonomi dan pemerintahan dan munculnya kasus kredit macet yang melanda bank-bank utama di Indonesia mengakibatkan pembayaran letter of credit (L/C) dari sektor-sektor usaha Indonesia tidak diterima diluar negri. Penanggahan krisis ekonomi Indonesia di tahun 1997/1998 berujung pada munculnya krisis multidimensi, baik itu politik dan sosial, maupun krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan ekonomi global dan untuk lebih meningkatkan arus penanaman modal, perlu diadakan peninjaukan kembali daftar bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal.  Pada era reformasi, Presiden Repulik Indonesia memutuskan untuk menutup jalur bagi penanam modal asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Maka dikeluarkanlah Keppres No. 96 tahun 1998. Salah satu isi dari kebijakan ini antara lain adalah :
“ Daftar bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal dan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal yang dalam modal perusahaan ada pemilikan warga negara asing dan atau badan hukum asing.”