I.
PENDAHULUAN
Industri ekonomi kreatif mulai tumbuh subur di kalangan
masyarakat. Dan jika banyak sekali produk –produk kreatif maka sangat perlu
sekali ruang publik untuk memasarkan dan mengenalkan dari masyarakat kepada
masyarakat lainnya yang sama sekali belum mengetahui apa saja yang bisa
dijadikan ekonomi kreatif. Di Jakarta banyak sekali tempat-tempat keramaian
yang dijadikan sebagai ruang publik ekonomi kreatif, tetapi hanya Ancol lah
yang menjadi pusat utama kegiatan kreatif
atau sebagai ruang publik ekonomi kreatif.
II.
ISI
Industri ekonomi
kreatif mulai tumbuh subur di kalangan masyarakat. Tapi, tanpa etalase berupa
ruang publik untuk memasarkan produk, pengembangan ekonomi kreatif akan menjadi
hal yang percuma.
"Ada produk-produk kreatif dari masyarakat, banyak. Tapi
kalau tidak ada ruang untuk barang itu dipasarkan percuma produk-produk
itu," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ketika menghadiri Pekan
Produk Kreatif Indonesia di Epicentrum Walk, Jakarta, Kamis 22 November 2012.
Untuk semakin menggenjot pengembangan ekonomi kreatif dan untuk menaikkan perekonomian indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangun ruang publik yang nantinya digunakan untuk memasarkan produk-produk kreatif. "Pinginnya jadi tahun depan. Tapi kalau tidak bisa ya tahun depan lagi. Public place untuk memasarkan produk kreatif, tidak harus barang, ada lukisan, main gitar, ada produk yang berbeda-beda," katanya.
Beberapa ruang publik yang nantinya akan dibangun antara lain Taman Fatahillah, kawasan Thamrin, Plaza Senayan, belokan Bundaran HI, Blok M serta Mayestik. Beberapa mal juga akan dikoneksikan agar bisa menjadi tempat untuk memasarkan produk-produk dari ekonomi kreatif di Jakarta. "Ada tempat keramaian, bisa menjadi creative public space untuk produk kreatif, dan untuk refreshing masyarakat juga," kata Joko Widodo.
Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan komitmen pemerintah daerah
untuk menyediakan ruang publik untuk memasarkan produk-produk hasil ekonomi
kreatif sangat dibutuhkan. Komitmen menciptakan ruang publik ini harus
terealisasi demi menggenjot sektor ekonomi kreatif.
Dalam rangka pengembangan industri kreatif di DKI Jakarta, Pemprov
DKI Jakarta menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi
kreatif. Pemprov DKI berencana mengembangkan kawasan Ancol sebagai pusat kegiatan kreatif untuk mengembangkan
ekonomi kreatif. Ancol diharapkan menjadi kawasan yang dapat mempersatukan para
pelaku dan komunitas kreatif di Jakarta dan seluruh Indonesia. Seperti
diutarakan oleh Ridwan Kamil, jumlah komunitas-komunitas kreatif di Jakarta
memang banyak, tetapi komunitas-komunitas ini belum memiliki konektivitas satu
sama lain. Konektivitas antar komunitas merupakan faktor penting dalam
pembentukan suatu kota kreatif.
Saat ini, empat belas subsektor industri kreatif tumbuh dan
berkembang di Jakarta. Bidang usaha kreatif unggulan di DKI Jakarta meliputi
delapan belas bidang unggulan yang diantaranya yaitu:
- Jasa kegiatan drama, musik, film,
bioskop dan hiburan lainnya
- Jasa kegiatan radio dan televisi
- Jasa impresariat
- Jasa periklanan
- Jasa konsultan arsitek
- Jasa riset dan pengembangan
- Jasa multimedia dan komputer
- Jasa museum
- Jasa riset pemasaran
- Perdagangan besar fesyen,
kerajinan, dan produk kreatif lainnya
- Perdagangan eceran fesyen, kerajinan,
dan produk kreatif lainnya
- Perdagangan eceran barang antik
- Industri batik
- Industri barang-barang perhiasan
- Industri mainan
- Industri pakaian jadi
- Industri kemasan dan kotak dari kertas dan karton
- Industri wadah dari logam
III.
PENUTUP
Sudah sangat jelas Ancol
sebagai pusat kegiatan kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Ancol
diharapkan menjadi kawasan yang dapat mempersatukan para pelaku dan komunitas
kreatif di Jakarta dan seluruh Indonesia. Jumlah komunitas-komunitas kreatif di
Jakarta memang banyak, tetapi komunitas-komunitas ini belum memiliki
konektivitas satu sama lain. Konektivitas antar komunitas merupakan faktor
penting dalam pembentukan suatu kota kreatif.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar