Minggu, 17 Maret 2013

Kawasan ancol sebagai pusat kegiatan kreatif


I.                  PENDAHULUAN
Industri ekonomi kreatif mulai tumbuh subur di kalangan masyarakat. Dan jika banyak sekali produk –produk kreatif maka sangat perlu sekali ruang publik untuk memasarkan dan mengenalkan dari masyarakat kepada masyarakat lainnya yang sama sekali belum mengetahui apa saja yang bisa dijadikan ekonomi kreatif. Di Jakarta banyak sekali tempat-tempat keramaian yang dijadikan sebagai ruang publik ekonomi kreatif, tetapi hanya Ancol lah yang menjadi pusat utama kegiatan kreatif  atau sebagai ruang publik ekonomi kreatif.
                          
II.               ISI
Industri ekonomi kreatif mulai tumbuh subur di kalangan masyarakat. Tapi, tanpa etalase berupa ruang publik untuk memasarkan produk, pengembangan ekonomi kreatif akan menjadi hal yang percuma. 
"Ada produk-produk kreatif dari masyarakat, banyak. Tapi kalau tidak ada ruang untuk barang itu dipasarkan percuma produk-produk itu," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ketika menghadiri Pekan Produk Kreatif Indonesia di Epicentrum Walk, Jakarta, Kamis 22 November 2012.

Untuk semakin menggenjot pengembangan ekonomi kreatif dan untuk menaikkan perekonomian indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangun ruang publik yang nantinya digunakan untuk memasarkan produk-produk kreatif. "Pinginnya jadi tahun depan. Tapi kalau tidak bisa ya tahun depan lagi. Public place untuk memasarkan produk kreatif, tidak harus barang, ada lukisan, main gitar, ada produk yang berbeda-beda," katanya.

Beberapa ruang publik yang nantinya akan dibangun antara lain Taman Fatahillah, kawasan Thamrin, Plaza Senayan, belokan Bundaran HI, Blok M serta Mayestik. Beberapa mal juga akan dikoneksikan agar bisa menjadi tempat untuk memasarkan produk-produk dari ekonomi kreatif di Jakarta. "Ada tempat keramaian, bisa menjadi creative public space untuk produk kreatif, dan untuk refreshing masyarakat juga," kata Joko Widodo.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan komitmen pemerintah daerah untuk menyediakan ruang publik untuk memasarkan produk-produk hasil ekonomi kreatif sangat dibutuhkan. Komitmen menciptakan ruang publik ini harus terealisasi demi menggenjot sektor ekonomi kreatif.
Dalam rangka pengembangan industri kreatif di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif. Pemprov DKI berencana mengembangkan kawasan Ancol sebagai pusat kegiatan kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Ancol diharapkan menjadi kawasan yang dapat mempersatukan para pelaku dan komunitas kreatif di Jakarta dan seluruh Indonesia. Seperti diutarakan oleh Ridwan Kamil, jumlah komunitas-komunitas kreatif di Jakarta memang banyak, tetapi komunitas-komunitas ini belum memiliki konektivitas satu sama lain. Konektivitas antar komunitas merupakan faktor penting dalam pembentukan suatu kota kreatif.
Saat ini, empat belas subsektor industri kreatif tumbuh dan berkembang di Jakarta. Bidang usaha kreatif unggulan di DKI Jakarta meliputi delapan belas bidang unggulan yang diantaranya yaitu:
  1. Jasa kegiatan drama, musik, film, bioskop dan hiburan lainnya
  2. Jasa kegiatan radio dan televisi
  3. Jasa impresariat
  4. Jasa periklanan
  5. Jasa konsultan arsitek
  6. Jasa riset dan pengembangan
  7. Jasa multimedia dan komputer
  8. Jasa museum
  9. Jasa riset pemasaran
  10. Perdagangan besar fesyen, kerajinan, dan produk kreatif lainnya
  11. Perdagangan eceran fesyen, kerajinan, dan produk kreatif lainnya
  12. Perdagangan eceran barang antik
  13. Industri batik
  14. Industri barang-barang perhiasan
  15. Industri mainan
  16. Industri pakaian jadi
  17. Industri kemasan dan kotak dari kertas dan karton
  18.  Industri wadah dari logam
III.           PENUTUP
Sudah sangat jelas Ancol sebagai pusat kegiatan kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Ancol diharapkan menjadi kawasan yang dapat mempersatukan para pelaku dan komunitas kreatif di Jakarta dan seluruh Indonesia. Jumlah komunitas-komunitas kreatif di Jakarta memang banyak, tetapi komunitas-komunitas ini belum memiliki konektivitas satu sama lain. Konektivitas antar komunitas merupakan faktor penting dalam pembentukan suatu kota kreatif.

IV.             DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar