Tugas pertama perekonomian Indonesia.
Dinda
Tamara Putri (22212189)
Indina
Tarziah (23212683)
Maytias
Tri Pratiwi (24212505)
Siti
Rokayah (27212086)
Kelas
1EB18
1.
Jelaskan peranan perdagangan luar negeri bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan
berikan ilustrasinya dalam suatu gambar.
Jawaban
:
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial,
dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional
pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi,
dan kehadiran perusahaan multinasional.
Perdagangan
luar negeri merupakan salah satu dari dua kekuatan
ekonomi yang melatar belakangi perekonomian Indonesia saat ini. Sekarang ini
perdagangan luar negeri Indonesia masih dikuasai oleh ekspor dari sektor
pertanian dan perkebunan. Walaupun pernah mengalami kemunduran, tetapi
perdagangan luar negeri masih bisa menciptakan surplus perdagangan luar negeri
dua setengah kali lebih besar dari tahun 2008.
Perdagangan luar negeri juga dapat lebih cepat
bangkit dari krisis ekonomi global dibandingkan dengan pemulihan sektor
industri yang ada di Indonesia. Perdagangan luar negeri sangat berpengaruh
terhadap perekonomian Indonesia. Dan jika diperhatikan dan diurus dengan sebaik
mungkin, perdagangan luar negeri bisa menjadi tulang punggung bahkan menjadi
unggulan perekonomian Indonesia. Dan menurut saya, selagi perdagangan luar
negeri masih sangat menguntungkan perekonomian Indonesia dan memperkuat
cadangan devisa negara seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Pemerintah
sebaiknya bisa mengurus dan memperbaiki lagi system atau kinerja perdagangan
luar negeri yang masih perlu diperbaiki. Serta mempertahankan apa yang telah
dihasilkan dari kinerja perdagangan luar negeri, agar pengaruhnya terhadap
perekonomian Indonesia dapat lebih besar lagi.
Manfaat
perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno,
manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
- Menjalin
Persahabatan Antar Negara
- Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang
memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut
di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
- Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan
luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya
dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
- Memperluas pasar dan menambah
keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak
menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnyaharga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
- Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara
untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang
lebih modern.
Pengaruh
Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Setiap
Negara wajib menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya. Namun dalam menyediakan
semua sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya Negara tidak
mungkin mampu. Kondisi geografis yang menyangkut keadaan iklim dan kesuburan
tanah, keahlian penduduk serta kemajuan teknologi yang berbeda pada
masing-masing Negara menyebabkan perbedaan kemampuan Negara yang satu dengan
Negara lainnya dalam menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan rakyatnya.
Perbedaan ini menimbulkan
pertukaran barang/jasa antara satu Negara dengan Negara lainnya dalam bentuk
kegiatan ekonomi antarnegara yang disebut dengan perdagangan antarnegara.
Dibukanya suatu perekonomian
terhadap hubungan luar negeri mempunyai konsekuensi yang luas terhadap
perekonomian dalam negeri. Konsekuensi ini mencakup aspek ekonomis maupun
non-ekonomis dan bisa bersifat positif maupun negative bagi Negara yang bersangkutan.
Dampak positif perdagangan
internasional bagi perekonomian Indonesia
sebagai berikut :
· Kebutuhan akan barang dan jasa yang
tidak dapat diproduksi di dalam negeri menjadi terpenuhi.
· Perdagangan internasional mendorong
setiap Negara ke arah spesialisasi dalam memproduksi barang berdasarkan
keunggulan kompartif yang dimilikinya.
·
Mendorong keinginan untuk meningkatkan
produksi.
· Perdagangan internasional bisa mendorong
laju pertumbuhan ekonomi. Perdagangan internasional akan meningkatkan
pendapatan rill yang lebih tinggi berarti Negara dapat menyisihkan dana yang
lebih besar untuk investasi. Investasi yang lebih tinggi mendorong laju
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
· Dengan makin luasnya pasar, produksi
bisa diperbesar dan dilakukan dengan cara yang lebih murah dan efisien.
· Perdagangan internasional dan hubungan
luar negeri pada umumnya dikatakan sebagai media yang penting bagi penyebaran
teknologi dari negara-negara maju ke Negara-negara belum maju. Bentuk yang
langsung dari penyebaran teknologi ini adalah apabila dengan dibukanya hubungan
dengan luar negeri, suatu Negara bisa mengimpor barang (misalnya, mesin) yang
bisa meningkatkan produktivitas di dalam negeri.
·
Pendapatan atau devisa Negara meningkat.
·
Terbukanya kesempatan kerja.
·
Dapat memperoleh barang dan jasa dengan
mudah akibat adanya efesiensi dan spesialisasi dalam proses produksi.
Dampak negatif perdagangan
internasional bagi perekonomian Indonesia
sebagai berikut :
· Terjadi perubahan pola dan kebisaan
konsumsi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi akibat dibukanya
hubungan luar negeri. Misalnya, masyarakat cenderung meniru gaya dan kebiasaan
hidup serta konsumi masyarakat Negara-negara maju.
· Ada kecenderungan bagi masyarakat untuk
melakukan tindakan konsumsi secara “berelebihan”. Hal ini mengakibatkan sumber
ekonomi yang tersedia untuk investasi menjadi rendah. Akibatnya pertumbuhan
ekonomi juga rendah.
· Mundurnya industri dan produksi dalam
negari kalau masyarakat lebih menyukai produk-produk luar negeri.
· Munculnya ketergantugan kepala
Negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Akibatnya
Negara-negara maju dapat menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan
ngara yang belum maju.
Karena kebutuhan dan ketersediaan
barang dan jasa yang berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya, maka
perdagangan luar negeri menjadi salah satu cara memnuhi kebutuhan yang beraneka
ragam tersebut. Faktor yang mendorong sebuah Negara mengadakan kegiatan ekonomi
dengan Negara lain adalah:
·
Perbedaan letak geografis, keadaan
geologis, topografis, dan iklim pada Negara di dunia.
·
Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki.
·
Perbedaan kualitas penduduk ditinjau
dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
·
Berkembangnya sistem komunikasi dan
sarana transportasi.
Hubungan ekonomi Negara Indonesia
dengan Negara lain di dunia meliputi 5 kegiatan diantaranya: sektor
perdagangan, sektor penyelengaraan jasa-jasa, sektor penanaman modal, sektor
bantuan kredit (pinjaman) luar negeri, dan sektor alat-alat pembayaran luar
negeri/lalu lintas devisa.
REFERENSI :
Sukmayani, Ratna,
Ilmu pengetahuan sosial 3, Jakarta : Pusat Perbukan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
2.
Sebutkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri di era reformasi dan berikan ilustrasinya
dengan satuan gambar!
Jawaban
:
Kebijakan
perdagangan luar negeri di era reformasi terdapat pada Keppres No.96 tahun
1998, yaitu tentang “Daftar Bidang Usaha yang Tertutup bagi Penanam Modal”.
Pada masa reformasi ini perekonomian
Indonesia ditandai dengan adanya krisis moneter yang berlanjut menjadi
krisis ekonomi. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997
dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah diperhitungkan namun laju
inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Pada tahun 1998 hampir seluruh
sektor mengalami pertumbuhan negatif.
Dengan
merujuk pada batasan tingkat keberasilan ekonomi suatu bangsa yang dikeluarkan
oleh bank dunia, maka dapat disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia tahun
1997/1998 telah mengalami kehancuran. Dalam hal investasi dan peningkatan
modal, Indonesia mengalami kemunduran yang tajam. Pada investor luar negri
beramai-ramai memindahkan modalnya kenegara lain karena tidak adanya stabilitas
dan kredibilitas politik dalam negri. Angka ekspor-impor Indonesia menurun
drastis karena sektor usaha tidak dipercaya oleh perbankan Indonesia. Tingginya
tingkat korupsi ditataran sektor ekonomi dan pemerintahan dan munculnya kasus
kredit macet yang melanda bank-bank utama di Indonesia mengakibatkan
pembayaran letter of credit (L/C) dari sektor-sektor usaha Indonesia tidak
diterima diluar negri. Penanggahan krisis ekonomi Indonesia di tahun
1997/1998 berujung pada munculnya krisis multidimensi, baik itu politik
dan sosial, maupun krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.
Dalam
rangka mengantisipasi perkembangan ekonomi global dan untuk lebih meningkatkan
arus penanaman modal, perlu diadakan peninjaukan kembali daftar bidang usaha
yang tertutup bagi penanaman modal. Pada
era reformasi, Presiden Repulik Indonesia memutuskan untuk menutup jalur bagi
penanam modal asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Maka dikeluarkanlah
Keppres No. 96 tahun 1998. Salah satu isi dari kebijakan ini antara lain adalah
:
“ Daftar bidang
usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal dan bidang usaha yang tertutup
untuk penanaman modal yang dalam modal perusahaan ada pemilikan warga negara
asing dan atau badan hukum asing.”